Terkadang saya merasa iri juga dengan orang-orang yang ‘begitu nyaman’nya bisa tertidur di angkutan umum yang mereka naiki. Mereka (orang-orang tertidur) nampak begitu ‘mengekspresikan’ kelelahannya di angkutan umum dengan berbagai gaya yang mereka bisa lakukan.
Ada beberapa gaya kelelahan dari orang-orang tersebut yang mungkin saja membuat orang-orang sekeliling yang melihatnya menjadi tersenyum dan bahkan sinis. Buat yang terakhir ini tentu saja penumpang yang tidak ikhlas dengan posisinya saat itu didalam kendaraan, misalnya saja dia sedang berdiri berdesakan dengan para penumpang lainnya sembari tangannya memegang pegangan yang ada diatasnya.
Adapun gaya-gaya orang tertidur itu diantaranya adalah: gaya orang tertidur dengan menjatuhkan kepalanya di pundak penumpang sebelahnya (assyiiikk… pucuk dicinta ulampun tiba, khusus yang lawan jenis lho yaa.. dan bukan mbah2) , gaya orang tertidur seperti abdi dalem kraton, dimana kepalanya tertunduk terus tapi tetap punya insting kuat kalau tujuannya udah mau sampai biasanya nih orang langsung mengangkat kepalanya dan terbangun (Alhamdulillah… pas banget gue bangun udah mau nyampe aja.. ), serta gaya orang tertidur dengan sangat ekstrim dan vulgar, dimana dia tertidur dengan posisi mulutnya yang terbuka (baca: nganga) dan diiringi dengan ‘orasi-orasi’ yang menggetarkan jiwa penumpang disebelah kiri-kanannya. 😆
Dari beberapa gaya orang tertidur diatas, ada kah yang pernah anda alami? Hmm… sedikit cerita, saya pernah lho mengalami kejadian seperti yang dituliskan dalam gaya yang pertama. Waktu itu saya masih kuliah di Bandung dan terminal busnya masih di Kebon Kelapa belum di Leuwi Panjang. Saat itu ceritanya saya hendak pulang ke Jakarta dengan mengambil bus tujuan Bandung-Jakarta dan posisi duduk saya bersebelahan dengan seorang wanita muda. Saya tidak tahu, entah mungkin karena memang kelelahan atau apa yaa, tidak lama lepas dari kota Bandung (tarulahlah udah di Padalarang), wanita muda ini tertidur dan tidak sengaja begitu saja menjatuhkan kepalanya kepundak saya. Beberapa kali memang dia tersadar karena kelokan-kelokan di daerah Padalarang-Cipatat. Namun selepas Cipatat, kembali kepalanya terjatuh dipundak saya hingga waktu yang cukup lama juga. Seingat saya, penumpang ini baru tersadar banget pas didaerah Ciloto. Hmm.. cukup jauh juga bukan?!
*****
Tertidur bagaimanapun juga adalah suatu kenikmatan. Namun bagaimana menjadikan kenikmatan tersebut tetap terjaga dan menjadi berkah tentunya haruslah didahului dengan doa kepada Rabb Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatunya. 😉
Waktu kuliah dan pulang ke Sukabumi, saya malah sengaja tidur di bis biar cepat sampai. hehehe padahal rute dan waktunya sama aja 😀
sekarang, saya tidur di pundak seseorang aja deh. haha
selamat malam, mas. Semoga kabar sekeluarga sehat ya.
Sudah lama tidak berkunjung ke sini dan ternyata saya ketinggalan banyak tulisan.
salam hangat dari Bandung 🙂
saya mah tidur-tidur aja… soalnya udah ada insting kalau mau nyampe.. otomatis bangun sendiri.. hehehe… ngeles
ini blog saya visit back ya…. https://muslimsyuhadah.wordpress.com salam kenal
Saya pengguna angkot sejak SMP sampai kuliah. Lumayan sering ketiduran di angkot dan kalau uda deket berasa ada alarm alami dan bikin saya pasti bangun. Pernah sekali saya ketiduran dan rumah saya kelewatan jauh wkwk. Untungnya masih punya duit buat naik angkot balik ke rumah 😆
pengen bisa begitu, tapi takut barang ilang, malah gak bisa tidur seharian setelahnya. 😀 hehe.
saya bukan orang yg mudah (ter)tidur di angkutan umum, termasuk bis malam. kalau ke luar kota, meski malam, bisa jadi begadang.
saya pernah ketemu orang di bis pas perjalanan ke palembang. waktu itu sudah malam, sekitar jam 10. yang saya lihat di kanan kiri adanya cuma gelap karena keluar masuk area perkebunan. orang di samping saya sudah tertidur. masih di lokasi yang gelap, tiba-tiba dia bangun. ternyata tujuan dia turun hanya beberapa ratus meter dari situ. yang ada di pikiran saya, kok bisa ya, dalam keadaan gelap gitu, dia bangun langsung tahu di mana dia harus turun.
paling sering ketiduran di busway karena macet hahaha kalau angkot nggak pernah kalau bus bus gitu sih sering 😛
Saya orang yg paling ga bisa sadar kalau naik kendaraan. Disebutnya juga kolor, komandan molor.
Posisi berdiri di Damri pun masih bisa bobo nyenyak.
wah aku ndak tau tidurku model gimana,la wong lagi tidur 😛
saya mudah sekali tertidur di angkot, apalagi rute jauh. Nikmat 🙂
Huehehehe saya mah naik apa-apa juga pasti tidur. Di motor juga kalau di bonceng, nguap2 dikit ya tidur aja merem hehehe
Ping balik: Cerita Kereta, Edisi : Pelor | Gate Delhi
Saya banget tuh, mau di bis, angkot, kereta, pesawat, gampang banget ketiduran,…kebablasan? udah biasa 😀
hehehe saya termasuk orang yang tidur dgn gaya abdi keraton, tidur dgn kepala menunduk dan pny insting yang kuat kalau sebentar lagi stasiun berikutnya saya harus turun hihihi. Itu saya bangeeet hahaha *jdmalu*. Tapi belum pernah tidur sampe kepala saya berada di pundak penumpang sebelahnya hehehe ..
karena jarang naik angkutan umum… jadi jarang tidur. tapi… waktu naik jemputan ke kantor… tiap pagi pasti ketiduran dan baru bangun pas udah deket 😀
hahaha,,kalau saya sih “kayaknya” belom pernah ketiduran di angkutan umum 😀
salam kenal gan, jika saya tenang tenang aja kalau ada orang tidur di samping saya. Tapi untuk sy sendiri sy gak bisa untuk tidur di angkuan umum
aku nyender di jendela he..he..
tapi lumayan lho bisa tidur di umum, sampai di rumah lebih fresh
Kalau saya gaya ekstrim dan vulgar. Hehehehe….!!! Jadi keinget waktu kerja praktek di Cikarang. Hampir setiap hari sabtu, lsg ke terminal naik bis primajasa ke Bandung. Sekali lewat jalur padalarang. Lama tapi asyik. Minggu besoknya naik bis yang lewat Cipularang takut kemalaman sampai Bandung. Mengesankanlah.walau cuman sebulan kerja prakteknya. Naiknya primajasa terus. Lha yang tau cuman itu. Hehehe
Saya termasuk yang gampang banget tidur kalau di angkutan umum
Kalau saya mah takut utk tidur di angkutan umum…. mbok kebablasan… hehehe…