Jam Dunia Membawaku Ke Melbourne

Iseng menunggu pembeli yang datang di toko kecilku, kubuka hape jadulku yang casingnya nampak sudah kusam tak lagi mengkilat seperti dulu. Fitur jam dunia lalu kemudian sengaja kubuka dan kumainkan, satu demi satu mataku tak pernah lewat memperhatikan setiap negara. Aku memang ingin sedikit membayangkan, jam berapa saat ini dibelahan dunia sana. Sudah siangkah ? Atau saat ini tengah malam disana. Pastinya bila saat ini tengah malam dibelahan dunia sana, orang-orang disana tentunya sedang beristirahat dari segala aktivitasnya atau sedang bermanja-manja dengan pasangannya… Ahayy.. malam yang syahdu, sementara aku disini, dibelahan dunia lainnya, disergap cuaca pagi yang mendung diselingi hujan sehingga menambah dingin pagi ini.

Beberapa kota besar di Eropa sana, seperti Milan, Zurich dan Hamburg saat ini waktunya menjelang dinihari atau boleh dikata masih gelap. Kalau dilhat dari hape jadulku, sekitar jam 03 pagian. Sedangkan Eropa bagian utara, macam London serta Dublin, juga masih gelap banget, sekitar jam 02an tengah malam. Lalu bagaimana halnya di Melbourne, Australia saat ini ?

Kota Melbourne menjadi catatan khusus dalam postingan ini karena berbarengan dengan event tennis tahunan yang cukup prestise. Cukup prestise karena inilah Grand Slam pembuka sekaligus pertama di awal tahun, Australia Terbuka. Oh ya.. saat ini waktu Melbourne dihape jaduku, sekitar jam 1 siang.

Melbourne serta kota-kota lainnya yang ada di Australia bagian tenggara dan selatan, seperti dikutip dari BBCIndonesia.com, saat ini sedang dilanda cuaca panas ekstrim yang cukup serius. Suhu udara disana rata-rata mencapai 40 derajat celcius bahkan di Adelaide sempat mencapai angka 45 derajat celcius 😯 Hal inilah yang sangat dikeluhkan oleh para petennis yang berlaga di Australia Terbuka yang dihelat di kota Melbourne.

Beberapa petennis putri kenamaan sempat mengomentari cuaca panas yang cukup mengganggu jalannya pertandingan Australia Terbuka. Berikut beberapa komentarnya, seperti dikutip BBCIndonesia.com:

“Rasanya sangat, sangat panas. Saya mengharapkan suhu udara akan turun, tapi saya tahu bagaimana itu bisa terjadi,” – Victoria Azarenka (ranking 2 dunia)

“Saya menempatkan botol plastik dilapangan, bagian bawah botol ini sedikit meleleh,” – Caroline Wozniacki.

“Ditengah suhu panas seperti ini, memang kita tidak bisa menikmati turnamen. Sangat panas, rasanya seperti mau meledak,” – Jelena Jankovic (unggulan 8)

Ahh dunia.. serba tak menentu rasanya cuaca saat ini. Disini kebanjiran dibelahan sana diterjang hawa panas. Inikah akhir duniaMu Yaa Rabb. Mari sama-sama kita merenung… 😦

Sumber: BBCIndonesia.com

12 Comments

  1. @aripitstop… okeh, tengkyuh ya !

    @jampang… kebetulan pas baca beritanya klo suhu udara disana begitu panasnya.

    @ayanapunya… iya mb, memang tahun2 kebelakang pernah jga diterjang suhu panas, cma yg ini sptnya lebih tinggi lagi deh..

    @niccaniez.. sepantasnyalah kt memang harus senantiasa bersyukur

    @harumhutan.. bijak kali kata-katanya..

Trims untuk komentarnya....