Kumis ‘Baplang’

Neng Cucum tak tahu persis, sejak kapan Bang Jali suaminya memelihara kumis ‘baplang’ seperti sekarang. Padahal dahulunya semasa masih pacaran, kumis Bang Jali itu tipis, setipis kumisnya Iis Dahlia si biduanita dangdut yang terkenal itu.

Selidik punya selidik, rupanya Bang Rohim lah yang menginspirasinya. Seorang mandor bangunan yang berperut buncit serta sering mengenakan kacamata gelap di kampungnya. Sosok Bang Rohim yang dimata Bang Jali seperti big-boss karena penampilannya yang berlagak seorang Taipan kelas atas. Namun terkadang penampilan mandor kampong ini sering membuat geli Bang Jali, terlebih bila Bang Rohim mengenakan baju monyet yang memang sangat disukainya. Sudah bisa dibayangkan dengan fisik Bang Rohim yang cenderung obesitas, tidak terlalu tinggi, berkumis tebal ‘ngebaplang’ dan berkacamata gelap, terus mengenakan baju monyet. Rasa-rasanya seperti melihat badut kampung yang membuat gemas semua orang untuk menendang bokongnya dari belakang.

Penampilan Bang Rohim yang serba necis dan gayanya yang tidak kalah dengan orang kota ini, sedikit banyak membuatnya dihormati dan disegani oleh orang-orang di kampungnya. Tak terkecuali tentunya dengan para anak buahnya yang berada langsung dibawah kendalinya.

*****
Bang Jali masih asyik merapihkan kumis tebalnya yang ‘baplang’ dengan sisir yang sudah terlihat kusam. Sebuah sisir kusam yang sering dipakai Neng Cucum saat membersihkan rambut panjangnya sehabis keramas. Rupanya tadi malam telah terjadi pertempuran hebat diranjang antara mereka berdua. Tak tahu siapa yang memenangkannya.

“Neng.. Abang narik dulu yah, doain biar Abang dapat sewa yang banyak hari ini,” kata Bang Jali sesaaat hendak pergi.

“Iye.. Bang! Neng selalu doain kok.. hati-hati ye Bang di jalan, biar selamet pergi dan pulangnya… trus Neng pesen juga, matanye jangan genit ye Bang!” ledek Neng Cucum manja sambil tersenyum.

Sebuah kecupan hangat dikening Neng Cucum akhirnya melepas Bang Jali berangkat di pagi itu.

*****
Setengah jam-an kemudian tiba-tiba ada kegaduhan didepan rumah Bang Jali. Neng Cucum pun lantas beranjak dari dapurnya dan segera pergi keberanda rumahnya mencari tahu apa gerangan yang terjadi.

Tangan Neng Cucum sempat gemetar saat hendak membuka pintu depan rumahnya. Sementara suara kegaduhan itu pun semakin jelas terdengar ditelinganya.

“Neng.. Bang Jali dipukulin orang-orang tak dikenal tadi. Dia disangka orang-orang itu sebagai mandor Rohim…

sumber gambar: gegares.blogspot.com