Tertarik juga rasanya ingin ikutan narsis di media blogging lain selain WordPress. Dan akhirnya terhitung mulai 26 Desember yang lalu, akun saya di Blogdetik resmi mengudara. Pas banget rasanya mengambil momen 26 Desember karena buat saya ditanggal itulah kita sebagai manusia diingatkan akan Kemahabesaran Rabb atas segala Kuasa-Nya.
Momen 26 Desember memang selalu akan mengingatkan kita pada musibah maha dahsyat, yaitu tsunami Aceh yang sekali lagi telah memperlihatkan bahwa diri kita sebagai manusia pada hakekatnya sangat tak berdaya. Segala keangkuhan dan kesombongan, akan dilenyapkan oleh Rabb YMK hanya dalam hitungan detik.
Kembali ke soal blogdetik, ada yang sangat saya sukai dari media blog yang satu ini, dimana sesungguhnya tampilannya mengadopsi WordPress itu sendiri. Malah bila melihat didalamnya, istilah WordPress selalu mengiringinya. Cuma saja WordPress disini diembel-embeli kata “MU”, jelasnya seperti ini WordPress Mu (lihat gbr dibawah). Selidik punya selidik, rupanya setelah mendapatkan pencerahan dari Google, engine yang dipakai oleh blogdetik memang menggunakan engine WordPress.
(klik aja untuk memperbesar)
Gambar diatas adalah tampilan dari blog saya di blogdetik. Mengambil postingan pertama dengan judul “The Interview dan Monyet di Hutan Tropis“. Sayangnya kok tidak ada tampilannya di kanal postingan terbaru dari blogdetik. Berbeda sekali dengan di Kompasiana, bila kita membuat postingan baru, langsung nongol di kanal postingan terbarunya. Apa karena isi postingannya yang provokatif kali yah.. (salahsatu TOS dari Blogdetik menihilkan adanya postingan berbau SARA maupun provokatif), padahal saya cuma mengambil kutipan dari BBC Online bahwa disana Presiden Obama diibaratkan sebagai monyet di hutan tropis.
Oh yaa.. ada lagi yang saya sukai dari blogdetik ini, dimana kekangenan saya akan emoticon ‘klasik’ dari WordPress terpenuhi disini, terutama sekali yaitu emoticon lol dan mister green. Emoticon lol yang klasik terlihat sekali rasa ‘nyengirnya’ yang menggoda dan emoticon mister green, terlihat juga lewat ‘unjuk giginya’ yang minta ditabok… hahaha 😆
Ok.. dimana saja platform kita menulis, yang penting bisa menghibur pembacanya dan tentunya bisa mendatangkan manfaat tidak hanya buat diri kita pribadi tapi tentunya buat orang banyak diluar sana.
yang di kompasiana udahan? heee
blogdetik sering ngadain lomba mas, ikutan hadiahnya lumayan
ternyata wp emang masih toplah,blogdetikpun mengekor padanya 🙂
smangaaaat ngeblognya 🙂
yang di kompasiana udah lama vakum mb@wi3nd..
gag tahu yah.. sptnya memang lebih nyaman di wp dan beruntungnya blogdetik juga menggunakan engine yang sama (wp), apalagi emotnya msh pakai yg ‘klasik’ lagi.. kayak lol ama mister green.. 🙂
semangaaat juga untuk @harumhutan 🙂
Weiii keren banget punya banyak blog . Saya ini dulu, belum bisa maximal juga ngurusinya.
Apapun blog nya yang penting seduluran aja
bikin dlu akunnya, soal buat postingan, tetap tergantung mood-nya 😆
Yg penting adil yah. Jangan berat sebelah hehehe…
Sips.. 😀
Hehehehe…lewat ‘unjuk giginya’ yang minta ditabok…iyaaa, saya juga suka gemes kalo lihat emoticon yang kayak gini 😀
Ngeblog dimana aja, yang penting bermanfaat ya…selamat ngeblog terus, mas…
kedua emoticon diatas memang favorit buat candaan sya. 😀
trims.. semangat ngeblog !
Sudah nymana di WP, males kalau buat blog lagi di akun lain, hehehe
Sips.. semua kembali kpd pilihan masing2.
seru juga ya nyoba blogdetik. Tapi blog kompasiana saya saja sudah tidak sempat tersentuh hehehe
Kayaknya asyik jga mb@Yusmei, soalnya engine-nya menggunakan WordPress jga, coba aja.. #promosi. 🙂
Dulu sesekali bikin postingan di Kompasiana, klo sekarang udah vakum.
Trims ya !