Bawa Motor Hujan-hujanan Seru lho

Disaat banyak orang yang lebih memilih menepikan motornya dikala hujan, namun aku lebih sering dan menyukai hujan-hujanan ketika berada dibawah cucuran air langit yang ditumpahkan oleh Sang Rabb Pemilik Alam ini.

image

Kita mungkin sering melihat segerombolan pengendara motor yang berteduh dibawah kolong-kolong jembatan maupun memarkirkan begitu saja motor-motor mereka dibahu jalan disaat hujan menyapa perjalanan mereka hari itu.

Banyak mungkin beberapa alasan, mengapa mereka harus berhenti dahulu disaat hujan turun. Ada yang berdalih tidak membawa jas hujan ataupun takut motornya mogok bila memaksakan menembus hujan yang turun cukup derasnya.

Namun mereka ini mungkin lupa, seringkali saat pengendara motor “reuni akbar” dikolong-kolong jembatan justru akan menyebabkan kemacetan pada akhirnya karena pengendara yang lainnya harus memperlambat kecepatannya karena bahu jalan yang sudah ‘mereka sita’.

Aku sendiri lebih sering hujan-hujanan saat membawa motor, baik itu saat sendiri maupun ketika berboncengan dengan istri. Jas hujan memang selalu berada didalam bagasi motor sehingga sewaktu-waktu diperlukan tinggal pakai.

Jas hujan sendiri sudah dikenakan bila melihat cuaca cukup gelap pertanda hari akan segera turun hujan. Walaupun mungkin nantinya hitung-hitungan hujanku meleset, jas hujan tetap selalu menempel di badanku. Itulah sebabnya aku lebih suka memilih jas hujan model piyama plus bawahannya dan bukan memilih yang model ‘super hero’ yang klawar-klewer jubahnya. 😆

Dari segi keamanan tentulah jas hujan model ‘super hero’ jauh lebih membahayakan diri si pengendara karena beresiko jubah yang klawar-klewer itu dapat masuk ke jari-jari motor tunggangannya.

Berkaitan dengan hujan saat berkendara, pengalamanku sendiri merasa bahwa ketika hujan itu berlangsung, biasanya jalanan menjadi lengang. Tak ada itu kemacetan yang biasanya terjadi. Hal ini tentunya terjadi saat hujan deras ya bukan disaat gerimis manja.

Disaat hujan sesekali kaca helm kubuka hanya untuk sekedar merasakan terpaan air langit yang begitu menyegarkan. Kubiarkan untuk beberapa detik air langit itu menerpa wajahku.

Sesekali juga suka membayangkan bagaimana sang legenda F-1, Michael Schumacher melahap trek basah diatas mobil Ferrarinya. Sangat kencang namun tetap piawai dalam mengemudikan jet daratnya. Ataupun mengkhayalkan gaya ‘The Doctor’ Vale, saat melibas tikungan dengan dinginnya.

Pengen sih nyobain gaya Vale saat ditikungan tapi ngeri juga, takut ngegolosor.. ntar nyebur sawah lagi.. :mrgreen:

Hmm.. hujan memang mengasyikkan ya. Bagaimana dengan anda? 😉

6 Comments

  1. kalo saya ga biasa nepi, kaya ada perasaan ga enak numpang di tempat orang laen gt, hehe. kalo udah ujan dan terlanjur basah ya lanjutin aja jalan sambil ujan-ujanan. seruu banget, meskipun sering pusing kalo sampe rumah. yang penting hati-hati aja Bos 🙂

  2. kalo saya ga biasa nepi, kaya ada perasaan ga enak numpang di tempat orang laen gt, hehe. kalo udah ujan dan terlanjur basah ya lanjutin aja jalan sambil ujan-ujanan. seruu banget, meskipun sering pusing kalo sampe rumah. yang penting hati-hati aja Bos

Trims untuk komentarnya....