Jam Tangan dan Karakter Penggunanya

jam-tangan-digitalWaktu masih berseragam sekolah, suka sekali aku menggunakan jam tangan. Aku biasa memakainya ditangan sebelah kanan. Mengapa tangan kanan yang aku pilih? Karena tangan kananku memiliki pergelangan yang agak besar dibandingkan dengan tanganku yang sebelah kiri, jadi nampak dipakainya sedap dipandang mata karena pergelangan tanganku terlihat membesar.

Masih teringat sekali, saat itu aku lebih suka memakai jam tangan yang tidak ada jarumnya alias jam digital, karena biasanya jam digital selalu terdapat “fitur” stop watch yang bisa dipakai sewaktu-waktu saat aku berolahraga lari di sekolahku. Lagipula aku suka iseng dengan jam digital ini karena terkadang saat mau berangkat dengan angkutan umum (mobil omprengan saat itu), aku biasa berlaku lagaknya seorang coach dimana pas sang supir memberangkatkan angkutannya, aku pun dengan sigap langsung menghidupkan stop watch yang terdapat di jam tanganku. Hitung-hitung ingin mengetahui berapa lama waktu yang dicapai oleh sang supir saat tiba digerbang sekolahku. Hmm… ini mah bukannya iseng tapi norak yah.. :mrgreen:

Seiring bergantinya waktu, aku pun kemudian berganti haluan dengan jam tangan yang aku pakai, dimana aku lebih memilih jam tangan yang berjarum agar terlihat lebih dewasa lagi. Pergantian model jam tangan ini aku lakukan karena pernah saat aku satu mobil dengan anak-anak sekolah yang masih unyu-unyu terlihatnya, banyak diantara mereka ini yang menggunakan jam tangan digital, sama modelnya dengan jam tangan yang aku pakai. Malu rasanya saat itu. Apalagi salah seorang anak sempat berbisik kepada kawan-kawannya yang lain bahwa Oom yang duduk dekat mereka jam tangannya samaan dengan yang mereka pakai. 😆

Perputaran waktupun semakin berlangsung dengan cepat dan kini kembali aku mengubah penampilanku  dengan tanpa jam tangan sama sekali. Pertama karena memang jam tanganku dijambret orang sewaktu mau main ke daerah Bekasi. Saat itu sepertinya seorang penjambret sudah memata-matai aku selagi aku masih berada di Stasiun Jatinegara. Ngenes banget rasanya mengingat kembali peristiwa itu karena jam tangan yang aku pakai merupakan jam tangan pemberian pamanku. Alasan kedua yang membuat aku tidak menggunakan jam tangan lagi adalah karena kini sudah ada penunjuk waktu yang ada didalam hape ku dan ini rasanya sudah cukup bagiku. Buat apa aku membeli jam tangan lagi kalau memang sudah ada hape, begitu fikirku dalam hati.

Dari data-data yang aku baca di Intisari online, rupanya model jam tanganpun menjelaskan karakter dari seseorang tersebut. Ingin tahu? Yuukk.. kita lihat tulisan dibawah ini yang saya kutip langsung dari situs diatas. (ini khusus buat pria alias lelaki bukan buat wanita apalagi banci kaleng 😆 )

  • Jam tangan angka : pria yang menggunakan jam seperti ini merupakan tipe pemikir dan tidak senang memelihara masalah berlama-lama. Inginnya selalu cepat selesai.
  • Jam tangan digital : cenderung tegas dan lugas. Mereka mungkin kurang bisa memahami hal-hal yang tidak pasti dan terbiasa to the point. Untuk menyampaikan sesuatu padanya, lebih baik anda menyampaikan secara langsung dan tidak berbasa-basi.
  • Jam tangan dengan angka dan desain elegan : memiliki kepribadian yang enggak neko-neko, memiliki langkah pasti untuk rencana masa depan yang real. Pria seperti ini umumnya tahu cara menjaga perasaan orang lain dan akan berusaha menyenangkan pasangannya.
  • Tidak senang pakai jam tangan : Bebas dan cenderung individualistis. Pria seperti ini adalah orang yang praktis dan tidak suka detail. Tak memiliki jam tangan bukan berarti dia tak menghargai waktu, hanya saja tidak terlalu suka dikekang dalam hubungan.

Wahh.. kalau dilihat dari beberapa karakteristik diatas, berarti aku sekarang termasuk yang golongan bawah ya, yang individualistis dan praktis… :mrgreen: Bagaimana sendiri dengan Anda?

sumber tulisan: http://www.intisari-online.com/

sumber gambar: tokokomputer007.com

 

25 Comments

  1. Kalau aku yang sekarang memakai jam tangan dengan petunjuk jarum. Sebelumnya aku memakai jam tangan dengan jarum dan dibawahnya formt digital, karena sudah rusak talinya kini aku mmakai jam tangan jarum dan hrganya murah….

  2. Saya suka pakai jam tangan, dan cuma punya 1. Belum ada niat untuk beli lain. Itu jam tangan yang Ibu saya belikan saat saya SMA, entah kelas 1 atau 2 gitu. masih saya gunakan sampai sekarang 🙂 . Alhamdulillah, jamnya panjang umur hehehe

  3. @macantua… gag ada angkanya ya, berarti msk aliran abstrak nih.. tidak terdefinisi.. he2x

    thx ya !

    @jampang… asyik nih, ntar bs bikin komunitas pria tanpa jam tangan 😀

    @diahindri… bs msk kategori satu klo model jamnya biasa tapi bs jga msk kategori tiga klo desain jamnya “wah”.

Trims untuk komentarnya....