Gedung Bioskop

Bila menyempatkan diri bermain ke daerah asal tempat tinggalku dahulu, yaitu didaerah pinggiran Jakarta Timur. Seringkali aku membayangkan sebuah gedung bioskop yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu mewah berdiri disana, disebuah tempat yang sekarang bernama Pasar Perumnas-Klender.

movie-theater

Gedung bioskop yang dahulunya berada dekat dengan pasar tersebut, seringkali menjadi tempat persinggahanku selepas pulang sekolah karena letaknya yang tidak begitu jauh dengan sekolahku. Aku memang baik pergi maupun pulang sekolah selalu melewati pasar dimana gedung bioskop ini berdiri.

Sedikit mengingat-ingat nama dari gedung bioskop tersebut, kalau tidak salah bernama ‘Klender Theatre’. Nama bioskop yang sudah umum memang terlihatnya karena biasanya nama sebuah gedung bioskop mengacu kepada nama lokasi dimana gedung itu berdiri.

Ada istilah yang sangat familiar sekali bila melihat pertunjukkan yang akan ditayangkan didalam gedung bioskop, yaitu “Hari Ini”, “Segera”, “Matinee” dan “Midnight”. Dari keempat istilah tersebut tentunya HTM-nya (Harga tanda masuk) berbeda-beda klasifikasinya. Untuk “Hari Ini” biasanya lebih mahal dibandingkan dengan “Matinee”. Mungkin dengan alasan karena film-film yang tayang pada “Hari Ini” merupakan film-film baru alias baru rilis. Sementara itu film-film yang tayang pada “Matinee” (hari minggu/libur) adalah film-film lama dan biasanya juga filmnya banyak yang sudah terpotong. Untuk istilah yang terakhir, yakni penayangan “Midnight”, HTM-nya tidak jauh berbeda dengan “Hari Ini”.

Khusus penayangan film “Midnight” atau tengah malam, biasanya film-film yang disajikannya pun agak-agak ‘syur’ gitu deh. Mengingat memang kebanyakan para penonton “Midnight” merupakan orang-orang dewasa atau yang sedang berpacaran. Aku sendiri sejujurnya belum pernah sekalipun menonton film “Midnight” karena kedua orangtuaku bukanlah para orangtua yang biasa memberikan kebebasan begitu saja kepada anak-anaknya walaupun itu di malam minggu ataupun hari libur.

Adapun penayangan film bioskop yang sesekali aku tonton adalah film yang ditayangkan pada hari minggu/libur (“Matinee” istilahnya). Dimana jam penayangannya biasanya sudah dimulai dari pukul 10.30 siang dan berakhir pada pukul 11.30-12.00, yang kemudian dilanjut dengan beberapa pertunjukkan berikutnya hingga berakhir nanti pada pukul 16.00 sore.

Film-film mandarin menjadi film kesukaanku saat itu, terutama sekali yang dibintangi oleh aktor Jacky Chen, ‘si tambun’ Sammo Hung serta Chou Yun Fat. Dua aktor yang disebutkan terdahulu namanya terkenal dengan kelucuannya saat berkelahi dengan lawan-lawannya sehingga sering membuat gelak tawa para penonton. Untuk aktor Chou Yun Fat, aku sangat terkesan dengan filmnya yang berjudul “God of Gamblers”, dimana didalamnya Chou berperan sebagai raja judi yang sangat sulit terkalahkan oleh lawan-lawannya. Dalam film ini juga kita akan dibuat terkesima dengan seni ‘kocokan’ yang luarbiasa  dipertontonkan oleh sang raja judi.

Ciat..ciat..ciat..ciat..!” (tiba-tiba layar bioskopnya blank alias putih), para penonton pun kecewa dan meneriakkan yell.. “Huuuuu… !” 😀

Sumber gambar

30 Comments

  1. Hehehe aku pertama kali masuk bioskop waktu kelas 5 SD, pas liat ke layar monitor, waowww guede bangeeeet… trus sempet merinding jg karena takut orang2 dlm film pada muncul dari balik layar, apalagi pas adegan ada hantunya… hiiiiiii serem betoooollll… Inget pengalaman pertama ke bioskop jd ketawa sendiri. Xixixi…

  2. Wkwkk… saya jaman kecil dulu nggak pernah nonton bioskop, lawong di kota saya nggak ada bioskop, pas SMA udah mulai badung, kalo main sampe ke kota sebelah demi nonton bioskop, tapi milih yang jadwalnya paling awal 😀

  3. saya masuk ke gedung bioskop baru beberapa kali. nggak sampe sepuluh sekali mungkin. di masa kecil ada tiga film yang saya ingat… yang pertama lupa judulnya, kedua film gobang, dan ketiga staria madangkara.

    kalau film jacky chan, nontonnya di layar tancap atau nonton video bareng2 dengan HTM 100 rupiah.

    ah jadi pengen nulis ceritanya 😀

Trims untuk komentarnya....