Doa dan Airmata


Mulutnya terlihat komat-kamit merapalkan doa-doa dengan khusyunya. Sementara jari jemarinya begitu lincah dan cepat memainkan tasbihnya. Sebuah tasbih pemberian tuan gurunya sewaktu di kampungnya dulu.


Nampak sekali-sekali matanya terpejam, seakan terbenam dalam palung ruhiyah yang begitu mendalam. Dunia seakan-akan sudah hilang didalam alam fikirannya.


Puncak kenikmatan dari ibadah ini akhirnya mencapai klimaksnya saat butiran-butiran airmata tak terbendung lagi.. dan membasahi kedua pipi cekungnya.


Airmata pun seakan malu untuk tidak bersujud pada tuan-Nya Yang Maha Agung.. hingga meluncur deras dan membuat sorban putih lelaki senja itu seakan bermandi peluh airmata..

****