Hahh…hehh…hoohh…hahhh…hehh…hoohhh….. Buat anda yang pecandu rokok, saya sangsi anda bisa melalui trek seperti ini… π
Buat anda pengamat maupun penyuka olahraga bersepeda tentunya mengenal istilah “Polkadot Jersey” yaitu suatu jersey (kaos) yang dikenakan oleh seorang pebalap sepeda dimana dia memimpin perolehan nilainya dalam trek-trek tanjakan. Oleh karena itu pebalap sepeda yang mengenakan jersey polkadot disebut juga sebagai raja tanjakan.
Hari minggu kemarin kembali saya gowes dengan kawan-kawan yang lainnya. Kali ini ke daerah Gunung Sindur yang treknya lumayan berat. Mengingat dari nama spot-nya saja sudah Gunung Sindur berarti kontur jalanannya pun pastinya naik-turun, sesuai dengan daerah pegunungan itu sendiri.
sebelah kanan jalan merupakan area pemakaman bagi etnis Tionghoa, jadi kami sebut saja dengan kuburan China. Kuburannya sendiri lumayan besar-besar bangunannya. Spot ini ada didaerah Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Mau foto-foto narsis disini jadi takut, soalnya takut dipanggil beneran soalnya masih banyak dosa... π¦
Berangkat melalui desa Cibeuteung Muara (yang kami lalui dalam gowes minggu kemarin), kami delapan orang mengayuh pedal sepeda, pelan namun pasti untuk mencapai spot yang kami inginkan.
Ada yang menarik dalam gowes kali ini karena disetiap trek tanjakan, kami seperti berlomba mendapatkan “polkadot jersey” layaknya dalam lomba balap sepeda. Tak jarang kata-kata ledekkan terlontar saat itu, “Ayoo.. yang paling belakangan sampai diatas, nraktir nasi uduk.. !”
Nafas-nafas rokok “234” dan rokok “koboy” pun kemudian berpacu dengan nafas tubuh saya yang steril dari asap rokok sejak kecil. Hasilnya pun sudah bisa diperkirakan, walau tubuh saya kecil dibandingkan kawan-kawan saya lainnya namun karena saya tidak merokok, “polkadot jersey” itu pun menjadi milik saya dan pastinya saya terbebas dari mentraktir kawan-kawan dengan nasi uduknya. Hmm… gempor-gempor dah tuh dengkul.. π
“Ayooo…. sedikit lagi sampai… !” teriak saya dari atas ketinggian jalan
Derita trek yang menanjak berlanjut pada trek yang menurun. Trek yang menurun disini, saya garis bawahi adalah trek yang menurun dengan jalanan yang berbatu yang cukup melelahkan mengingat model sepeda saya yang apa adanya. Idealnya memang untuk trek seperti ini ada “peredam guncangan” yaitu shock baik didepan maupun dibelakangnya namun sepeda saya tak memilikinya. Alasan inilah yang kemudian membuat saya tidak bisa memaksakan sepeda saya untuk bersaing dengan kawan lainnya yang memiliki sepeda yang jauh lebih kompatibel dengan kontur jalan yang dihadapi dan akhirnya sudah bisa ditebak, saya tertinggal jauh ditrek menurun ini dari kawan-kawan saya yang lainnya.
di trek ini saya jadi bulan-bulanan kawan saya yang memiliki sepeda yang lebih ok… “wooyyy.. tungguin dong.. !”
trek ini memaksa saya harus memperlambat kecepatan walau sebenarnya ini adalah jalan yang menurun… sangat beresiko memaksakan kecepatan dengan sepeda yang apa adanya, biasanya sih resikonya kalau gag sakit pinggang atau minim-minimnya tersungkur alias terjerambab..
maaf yah.. kakak, tante, oom, mbah… kawan-kawan saya numpang narsis setelah perjalanan yang cukup melelahkan
Setelah melalui perjalanan yang cukup menyenangkan namun melelahkan akhirnya kami sampailah di spot yang kami inginkan. Sebuah spot area yang cukup bagi kami memandangi alam kebesaran-Nya. Terimakasih Yaa Rabb… !
Mari bersepeda menikmati segala kebesaran-Nya ! π
abis itu mandi di pemandian air anget yang digunung sindur ya mas π
*klo ga salaha da ya?apa aku salah?
lebih tepatnya pemandian air panas Ciseeng mb Wi3nd..
pulang dari trek ini, kami mmg melalui spot pemandiaan air panas Gunung Kapur yg lokasinya ada di Ciseeng.. π
sepedaan…asssiiiiiiikk….. π
dulu punya sepeda, tapi kejual buat tambahan biaya mudik π¦
Asyik nih ngegowes terus.
Waah hebat ternyata kamu gak ngerokok sama sekali. Salut buat mas Capung π
Megasikkan sekali bersepeda dengan medan berat hinga sampai tempat indah yang di tuju gitu. Namun setelah sampai gitu kalau saya sering ngedumel dalam hati gimana ini nanti pulangnya mana kaki udah gempor semua lahi. Tapi setelah sampai rumah pingin nglangi lagi..
Aku aja yang nggak ngerokok, masih kesulitan bawa sepeda di tanjakan seperti itu… Hahaha
Terbebas dari asap rokok sangat mendukung kita dalam olahraga bersepeda ini ya, Mas, hehe….
Wah, udah lama banget saya nggak gowes. Sepeda Polygon Premiere 3 punya saya lagi teronggok begitu aja, belum terpakai lagi …..
nyerah deh nggak mau ikutan
sekarang aku tahu capung2 hobi sepedahan. jalannya sebagian sudah halus sebagian kasar ya?
berapa jauh yang ditempuh?
kalo 15 kilometer aku sudah ngos-ngosan nih, tapi demi finisih aku tempuh pantang brenti. paling cuma istirahat sbentar buat minum. boleh?
treknya lumayan… lumayan menantang maksudnya…
Pengen juga jelajah dengan sepeda apalagi baru beli sepeda ne….heheheh
Hobi bersepeda luar biasa, bebas polusi, menyehatkan, dll. Walau belum masuk komunitas, kegiatan2 sepertinya selalu menyenangkan.
Salam!
Sepertinya enak ya, bersepeda….
Dulu pernah dibelikan sepeda waktu SMP, biar kalo ke sekolah naik sepeda.
Eh, malah gak ku pake….
*nyesel*
wuih kereen di Bogor ya…tampak hijau dan freah sekali π
kalau sayah kayaknya gak kuat deh, yang ngeri turunannya banyak bebatuan dan kerikil… kebayang kalau tersungkur …
masih rekreasi wisata sepeda ya sob π
lanjutkan, ngikut happy aja deh
Alhamdulillah.. Ikutan cape bacanya. Saya sering ke Bogor, tapi ga tau tempat ini.. Ikuuuut
Boleh pakai sepeda roda empat ga?
aku kayaknya nggak kuat deh. Nyerah
busyet deh… blm nyoba aja aku udh ngos2an sob..
π
terakhir punya sepeda waktu SMP π¦