Jauh sebelum sinetronnya ditayangkan di salahsatu tv swasta nasional, film “Ayah, Mengapa Aku Berbeda” yang rilis pada tahun 2011 silam merupakan film drama yang sangat bagus menurut saya karena didalamnya mengandung nilai-nilai positif terhadap apa yang telah diberikan oleh Rabb sebagai pencipta segala makhluk didunia ini.
Terus terang saja kalau versi sinetronnya, saya tidak begitu mengikutinya. Namun saya pernah menonton (secara ngga sengaja) versi filmnya yang dibintangi oleh dara amoy nan manis –Dinda Hauw- yang berperan sebagai Angel, yaitu seorang anak yang memiliki “keterbatasan” karena dia tidak bisa bicara layaknya kawan-kawannya yang lain. Sedari lahir Angel telah divonis menjadi seorang perempuan yang tunarungu dan saat kelahiran inilah, ibunya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.
Aktor Surya Saputra berperan sebagai ayahnya Angel, yaitu seorang ayah yang begitu mencintai keluarganya termasuk Angel, seorang anak “khusus” yang diamanahkan oleh Rabb kepada dirinya. Diceritakan dalam film ini kalau usaha toko roti yang dikembangkan oleh ayahnya sedang mengalami pasang-surut dan disaat ujian dari Rabb-Nya berupa penyakit jantung yang diderita oleh ayahnya membuat sang anak (Angel) turut berfikir keras untuk membantu pengobatan ayahnya tersebut.
Beruntung darah seni yang didapat dari kedua orangtuanya mengalir didalam diri Angel. Kepiawaian alm ibunya saat memainkan jari-jemarinya diatas piano kini kembali tertular kepada Angel yang kelak menjadi seorang pianis.
Kecerdasan alami yang didapat oleh Angel (yang tak hanya jago bermain piano) membuat ayahnya saat itu memasukkannya kedalam sekolah umum, dimana ia akhirnya belajar memahami bahwa tak semua orang nyaman dengan adanya ‘perbedaan’. Dan disinilah kemudian drama-drama cobaan yang dialami oleh Angel bermula, terlebih dengan adanya salahseorang kawannya yang merasa terancam posisinya di sekolah dimana mereka sama-sama menimba ilmu.
Film drama “Ayah, Mengapa Aku Berbeda” sesungguhnya adalah kisah adaptasi novel dan cerita online karya Agnes Davonar yang telah dibaca oleh lebih dari 2 juta pembaca online (Wikipedia).
Melihat film drama ini lagi-lagi saya tak bisa untuk menahan keharuan (baca: menangis) karena melihat perjuangan seorang Angel yang tunarungu yang ingin berusaha mensejajarkan dirinya dengan kawan-kawannya yang tentunya jauh lebih “sempurna” dibandingkan dengannya.
Pada akhirnya, sebuah “keterbatasan” serta “kekurangan” yang acapkali dilihat sebelah mata oleh kebanyakan orang, menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang dapat menginspirasi banyak orang untuk selalu berusaha dan berusaha dalam menjalani setiap episode dalam kehidupannya karena sesungguhnya Rabb Maha Adil atas segala ciptaan-Nya.
Jiah , kayak si Baim aja gan
XD movie yang semangat gan
belum nonton 😥
eh mang ada sinetronnya ya? baru tahu.
keknya sekarang makin suka ngeliat pilm nih…..
ngeliatnya masih via mobile ataw di bioskop neh?
Belum pernah nonton, baik yg film atau sinetron. Tapi tertarik buat baca novelnya nih. 😀
belum pernah baca atau nonton. tp dr judulnya aja kebayang pasti sedih jalan ceritanya
Filmnya kayaknya lebih bagus deh, daripada sinetronnya
Biasa sinetron mah aktingnya lebay hahahaha 😀
Kayaknya seru nih,biasanya dari film film kayak gini suka ada renungan bagi diri sendiri.
untuk menjadi diri yang lebih baik tentunya 😀
Aku udah pernah nonton film nya, kalau sinetronnya sih belum pernah nonton… Ceritanya bagus, ada sedihnya terus ada romantisnya juga…
belum nonton juga
tapi emang ya mas,kalo anak anak “khusus” itu slalu saja ada talenta lebih dari Tuhan, Allah is all the mighty emang 🙂
kalau ada waktu luang, bisa ngerjain PR dari saya, mas 😀
http://jampang.wordpress.com/2014/05/15/the-liebster-award-dariku-untukmu/
saya lebih senang baca bukunyaaa 😀
Wow ada full movie-nya di Youtube? Wow
belum nonton 22nya. malah penasaran sama novelnya 😀
filmnya saya tonton tapi cuma beberapa adegan doank. kalau sinetronnya…. ya sama juga 😀
lebih suka film nya dari pada udah jadi sinetron