Entah kebencian apa yang tertanam di hati AN, seorang hater asal kota Jambi yang belum lama ini diciduk oleh aparat kepolisian setelah penghinaan berlebihannya kepada Dedy Corbuzier serta rekannya, Chika Jessica.
Media sosial rupanya dijadikan oleh AN hanya untuk meluapkan kebenciannya terhadap apa-apa yang diposting sang artis lewat akun instagramnya.
Kehidupan yang boleh dikatakan mapan (AN merupakan karyawan bank) sepertinya tak membuatnya merasa nyaman dan bahagia hingga dia merasa perlu “menjadi orang yang paling baik” lewat segala nyinyirannya kepada sang artis.
Menurut saya sendiri, tak ada keuntungannya sama sekali bila kita menjadi seorang haters. Yang ada hanyalah membuang-buang waktu dan energi percuma. Terlalu amat banyak hal-hal positif yang bisa dilakukan untuk menjadikan nilai diri ini menjadi lebih berarti dan bermanfaat nanti dihadapan-Nya.
yaa.. setuju.. haters itu buang2 waktu saja, mending tulis yang bermanfaat untuk orang lain aja..
Benar sekali kawan..
Mas nya tau gosip eeeuyy!
Eh ini bukan gosip deng tapi fakta 😛
Pas kebetulan lagi ramai di media OL, jdi ikutan penasaran jga sma beritanya. 😀
walah macam kurang sibuk aja si mas haters ya pung
Iya benar @Nind.. sulit diterima nalar pdhl hiburan seabrek di dunia maya.
saya cuma ngeliat judul beritanya sekilas…. nggak detil. jadi nggak tahu duduk persoalannya seperti apa
Biasa.. ttg like & dislike thd seseorang hanya yg ini terlalu ekstrim bahasanya.
Setahu saya Dedy getol banget melaporkan para haternya 😆 .
Haters ga konsisten pas di hadapan polisi minta maap hehe harusnya tetap seberani dia pas nulis di dumay dong 😀 .
Haternya lngsung down melihat tubuh DC yg kyk Ade Rai. 😀
Klo hatersnya sekedar mengkritik yg positif mngkn tak jdi masalah ya.. tapi klo udah pembunuhan karakter, tak elok rasanya.
dia iri juga dengan org lain jadinya seperti itu . .
saya blm tau beritanya btw.
Emosi sesaat dan petaka diujungnya padahal jobnya menjanjikan. Kurang apa lagi coba.. 😀
kalau jadi jonru ada untungnya juga, ada yg bayar soalnya
Nama jonru soalnya sdh punya ‘nilai jual’ 😀