Kupu-kupu itu..


Kupu-kupu berwarna kuning baru saja main diberanda rumah kecilku. Nampak berjingkrak-jingkrak sambil mengamati putik kembang mana yang ingin dihisap nektarnya. Gerakannya lincah dan lentur laksana pesenam yang piawai dalam memainkan kuda-kuda pelananya.


Dahulunya kupu-kupu ini hanyalah berupa seekor ulat kecil (larva) menjijikkan bagi siapa saja yang melihatnya. Sebelum menjadi Ulat kecil atau larva, kupu-kupu ini masih dalam bentuk awalnya, yakni telur-telur yang butuh waktu 3-5 hari untuk menjadi larva (ulat kecil). Larva-larva ini kemudian akan memakan daun-daun hingga kemudian tubuhnya membesar dan membesar hingga saatnya nanti tatkala asupan makanannya itu sudah maksimal, larva-larva ini akan “berhibernasi” dengan membuat benang sutra dengan air liurnya yang kita kenal dengan kepompong. Butuh waktu sekitar 2 mingguan kepompong itu akan memecah dan berganti jubah kulitnya menjadi seekor kupu-kupu cantik. Inilah yang kita kenal dengan metamorfosis sempurnanya.


Walau saat masih dalam bentuk larva (ulat kecil) mampu merusak daun-daun yang dijelajahinya, namun tengoklah saat sudah menjadi kupu-kupu dewasa. Serangga ini tak melupakan darimana dia berasal dan membalas hutang budinya lewat proses penyerbukan yang dilakukannya dari satu bunga ke bunga yang lainnya – yang kemudian nantinya akan menumbuhkan tanaman baru.


Kupu-kupu berwarna kuning itu masih disana, pada sebuah bunga yang nektarnya mampu memanjakannya.Nampak sebentar lagi dia akan pergi.. berkelana kemana dia mau. Walau tak panjang usianya hanya sebulanan, namun dia berharap waktu itu cukup untuk ‘menghapus dosa-dosanya’ saat masih menjadi seekor larva..