Pedagang ‘Minimalis’

Pedagang dan penyedia jasa ini terlihat serba minimalis. Tak hanya dari abang-abang yang menjajakan jualannya, namun juga dari ‘piranti keras’ yang dipergunakannya yakni sebuah pikulan dengan dua buah kotak yang tak terlalu besar ukurannya yang dibawanya saban hari berkeliling.

Dua buah kotak tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda, dimana yang satu sebagai wadah atau tempat menaruh lesung dan kotak yang satunya lagi sebagai wadah menyimpan buah-buahan serta ‘pernak-pernik’ lain yang membuat olahan rujak (kampung) ini menjadi bercita rasa tinggi (ini buat pedagang rujak bebeg)

Olahan rujak bebeg (demikian banyak orang menyebutnya), banyak diminati oleh banyak kalangan, dari anak-anak kecil, orang-orang dewasa hingga kaum ibu muda yang sedang mengidam maupun tidak.

Kalau diperhatikan sekilas.. (sekilas lho ya..), pedagang rujak bebeg ini nyaris sama seperti tukang sol sepatu. Ini dilihat dari bawaan yang dipikul oleh mereka, yakni dua buah kotak yang sama-sama minimalis. Belum pernah kan ngeliat tukang rujak bebeg atau tukang sol sepatu bawa gerobak kayak model tukang gorengan?😳 Jadi jangan sok latah ajari mereka soal minimalis karena istilah ini sudah kuno buat mereka. Mereka sejatinya sudah teramat lama menerapkan konsep minimalis pada piranti dagangannya.

Walau kedua model pedagang dan penyedia jasa ini menerapkan konsep minimalis, namun dalam cara mendapatkan customernya nampak ada perbedaan. Bila tukang sol sepatu melantunkan suaranya, “Sol sepatuu.. tu ! (Ditempat penulis begitu lantunannya),😊 sementara pedagang rujak bebeg cenderung ‘pasrah’ melangkahkan kaki-kakinya dengan mantab menyusuri jalan-jalan perkampungan tanpa terlontar lantunan sepatah pun dari mulutnya (kalau dalam dunia blogging mungkin seperti silent reader).

Terlepas dari itu semua, salut rasanya dengan perjuangan mereka dalam mencari nafkah. Begitu pasrah dan tawakalnya mereka dalam menjemput rezeki dari Rabb-Nya.👌

Gambar