Tentu kita semua masih teringat dengan cerita legendaris yang mungkin sesekali pernah kita baca atau pernah diceritakan oleh orangtua kita dikala masa kanak-kanak dahulu, yaitu kisah tentang “Bawang merah dan bawang putih”. Sebuah kisah yang didalamnya sarat dengan pesan moral dimana kesabaran yang disertai dengan kebaikan didalamnya selalu akan berbuah manis diakhirnya.
Oh yaa.. saya tidak tahu apakah anak-anak jaman sekarang, sudah pernah membaca ataupun mengetahui kisah populer dari daerah Riau ini. Seandainya mereka (baca: anak-anak) belum mengetahuinya, cobalah bila saat ini anda sudah berstatus sebagai orangtua, untuk berbagi ceritanya dengan mereka. Berbagi cerita tentunya tidak melulu tergantung dengan buku cerita yang harus kita beli terlebih dahulu disebuah toko buku karena jaman sekarang sudah canggih. Manfaatkanlah kecanggihan jaman sekarang dengan cara cerdas kita masing-masing. Misalnya yaitu dengan menggunakan perangkat gadget yang kita punya.
Perangkat gadget semacam hape (gag perlu mahal-mahal lah yang penting didalamnya bisa untuk berinternetan) adalah salahsatu alat pengganti dari buku cerita tersebut. Yang pasti kita sangat diuntungkan dengan media pengganti buku ini karena didalamnya kita akan dijejali dengan beragam kisah-kisah cerita dari berbagai penjuru dunia termasuk tentunya dari negeri kita tercinta Indonesia dengan hanya mengeluarkan sedikit anggaran. 😆
Kembali ke soal bawang merah dan bawang putih yang kemudian dicoba dikorelasikan dengan karakteristik dari keduanya, didapatlah bahwa “rasa” dari kedua tanaman ini memang sangat jauh berbeda sekali. Yang satu (bawang merah), “rasa” yang dikeluarkannya selalu membuat seseorang menangis terutama sekali pada saat mengupasnya ataupun mengirisnya. Jadi buat anda-anda yang sangat sulit untuk menangis, cobalah latihan mengupas bawang sebanyak 10 buah sehari. Dijamin deh, niscaya nantinya hati anda akan ‘mudah tersentuh’ saat melihat bawang.
Bagaimana halnya dengan bawang putih? Tidak seperti bawang merah yang mudah membuat kita ‘mewek’, untuk bawang putih, “rasa” yang dikeluarkannya tidak menimbulkan efek apa-apa saat mengupas maupun mengirisnya. Apalagi bila saat kita mengupas/mengiris bawang putih sambil makan combro yang masih hangat, dijamin sepertinya mulut anda tak akan berhenti “ngegayem” tuh combro… (akibat laper, nunggu masakannya belum jadi)
Kedua karakteristik yang membedakan dari kedua bawang tersebut lalu dicoba ditransformasikan oleh “orang-orang dulu” dalam sebuah kisah “bawang merah dan bawang putih” dimana simbol kejahatan tercermin lewat si bawang merah dan simbol kebaikan lewat si bawang putih.
Nahh.. anda mau pilih yang mana nih? Untuk bumbu dalam memasak pastinya kita akan memilih keduanya. Namun untuk menjadikan hidup kita lebih bermakna dan lebih berkelas di mata Rabb.. pastinya kita semua akan sepakat memilih si bawang putih, iyee gag… ?! 😉
kalo dalam memasak aku dominan bawang putih dibanding bawang merah,lebih sedap mas 😀
kalo bawang bombay apa ya?
bawang putih mmg lbh harum.. 😀
belum prnh pake bwg bombay.. 😀
Sebentar, saya kok rada lupa ya sama ceritanya? Ini yang cuciannya kebawa air itu kan ya?
iya benar.. krn merasa bersalah lalu bwg putih mencarinya kesana-kemari hingga akhirnya dia menemui seorg nenek dan mendapatkan sebuah labu darinya..
kalo membacanya sih belum mas,tapi kalo liat sinetronya sih dulu sering 😀
Dan saya baru tau kalo cerita ini dari daerah riau,kirain dari negeri sebrang.
Sya juga tahunya pas udah gedean cerita ini.. 😀
hadeuh,tapi kasian ya mas anak anak zaman sekarang,filmnya udah sinetron2 yang gak mendidik 😀
sekarang hiburannya hedonisme yg ditonjolkannya.
Dulu waktu kecil gak pernah diceritain tentang bawang merah dan bawang putih, malahan tau nya dari sinetron di RCTI yang dibintangi Nia Ramadani 😦 sedih..
iyaa.. dlu memang pernah ada sinetronnya.. tapi sya gag pernah nonton 😀
sampai sekarang belum sempat membacakan kisah ini buat anak-anak saya.
Memang teori terkadang lbh mudah, namun pelaksanaannya butuh kemauan dan niat ddlmnya.
teman saya malah nggak pake bawang putih kalo masak, fobia sama baunya,hihihi..
Padahal bau bawang putih klo lagi di tumis harum lho.. 😀
Saya pilih tomat bang 😀
sips.. ntar diulek bareng bawang ama cabe, jdi sambel deh.. 😀
baru tahu kalau asal cerita ini dari riau. beberapa tahun yg lalu, ada tuh sinetronnya 😀
Menurut sumber Wiki, asal ceritanya mmg dr Riau sana.. 😀
Thx kawan !