Saat pagi buta sebelum melangkahkan kaki menuju mushala, mata ku setiap harinya seakan tak pernah lepas dari setangkai bunga kecil yang daunnya berwarna ungu tersebut.
Dengan seksama setiap lekuk daun dan tangkainya kuamati. Daunnya sendiri terdiri dari tiga ruas yang bila sedang mekar nampak seperti kupu-kupu, yakni salahsatu serangga cantik yang kehadirannya semakin menyemarakkan dunia flora di pagi yang menghangat.
“Ahh.. daunnya masih meringkuk,” ucapku dalam hati.
Dalam imajinasi ku nampak daun yang meringkuk tersebut layaknya betis-betis kaki yang saling kait- mengait untuk sekedar menahan ‘dinginnya’ cuaca di pagi buta.
“Mungkinkah bunga yang kutanam ini akan tumbuh?” tanya ku sendiri didalam hati.
Sekejap kuusap salahsatu daunnya, berharap sentuhan pertama ku ini dapat membangunkannya nanti.
Sejurus kemudian ku langkahkan kedua kaki ku dengan mantab menuju rumah Rabb Sang Pemilik Alam ini untuk memenuhi panggilannya.
“Ahh.. dia masih meringkuk dengan rapatnya. Masih enggan kah daunnya membuka katupnya?”
Alhamdulillah.. akhirnya doa dan harapan ku terkabul juga. Pagi tadi daun bunga kupu-kupu ini mulai mekar dengan keoptimisannya. Senyum ku pun mengembang melihatnya… 🙂
Nb: belajar nulis, jangan dibully
Bunga kupu2 nya cakep ya baru tahu itu namanya bunga kupu-kupu
~~~~~~~
Elok dipandang terutama saat bunga2 kecilnya bermekaran
mencoba menyapa alam, menyapa bunga kupu-kupu
~~~~~~
Sayangnya areanya tak terlalu besar kawan..