Aku suka cahaya itu. Tak besar memang.. namun cukuplah membuat asa dihatiku menjadi tentram. Sekecil apa pun itu cahaya, sejatinya menjadi penuntun kita dalam kegelapan.
Ahh.. aku atau pun kamu tak ingin kah menjadi cahaya itu? Walaupun mungkin kecil, percayalah cahaya itu akan memberikan keriangan dan kebahagiaan bagi yang melihat dan merasakannya.
Tunggu apa lagi? Mari kita sama-sama menjaga cahaya itu agar tetap ada.. menyala sepanjang masa…
#satu_dua_kata_adalah_cahaya
*******
Postingan ini juga kumuat di grup keluar besar ku –Abdul Rachim– mengingat grup keluarga yang begitu hening dari sapaan dan candaan. Grup keluarga besar yang didalamnya berintikan para saudara sepupu yang sebagian besar sudah yatim piatu.
Dalam postingan itu juga sengaja kusisipkan musik instrumen Lover’s Concerto, sebuah alunan musik yang selama ini aku cari-cari apa judulnya dan baru saja kuketahui judulnya kemarin. Dan dengan musik indah itulah postingan ini bisa terangkai, walau tak panjang, cukuplah membuat hati ku lepas.
Aku ingin obor kekeluargaan itu tak padam setelah orang-orang tua kami telah tiada. Aku ingin sekedar menjadi cahaya kecil disana walau hanya sapaan atau tulisan yang remeh temeh. Kuingin alm kedua orangtua ku dialam sana tersenyum, melihat anaknya masih menjaga silahturahmi dengan saudara-saudaranya yang lain.
Salam sayangku buat keluarga BHP (Bumi Harapan Permai), keluarga Prumnas Depok dan pastinya keluarga besar Bogor.
Aku suka cahaya itu.. bagaimana dengan kamu? 👌👌
Ping balik: Aku Suka Cahaya (2) | capung2